Saat ini ada cara baru untuk menghindari penyakit demam berdarah.
Seorang peneliti dari Rio de Janeiro, Brasil menghasilkan suatu inovasi
melalui ribuan nyamuk yang sudah diinjeksikan bakteri baik. Bakteri yang
diberi nama Wolbachia ini dimasukkan ke dalam nyamuk Aedes Aegypt.
Tim
peneliti yang diketuai oleh Luciano Moreira dari Brazilian Research
Institute Fiocruz ini, melepaskan sebanyak 10 ribu nyamuk tiap bulan
dalam kurun waktu 4 bulan. Menurutnya target dari tim mereka adalah
mengunjungi empat keluarga di Rio setiap minggu.
Menurut
Luciano, Wolbachia memliki efek pada sistem reproduksi. Jika nyamuk
Aedes Aegypt jantan dan betina sudah terkontaminasi bakteri, maka
seluruh keturunanya akan membawa gen Wolbachia. Sehingga nyamuk Aedes
ber-Wolbachia menjadi dominan tanpa peneliti harus terus-menerus menerus
melepaskan nyamuk yang sudah terkontaminasi bakteri. Program
yang juga dilakukan di tiga negara lainnya ini dimulai pada tahun 2012,
yaitu di Autralia, Vietnam, dan Indonesia.
Di Indonesia sendiri, pelepasan nyamuk
ber-Wolbachia sudah dilakukan oleh UGM. Seperti pernah diberitakan
detikHealth sebelumnya, pihak Universitas Gajah Mada juga melepaskan
nyamuk ber-wolbachia di dua daerah yaitu Dusun Nogotirto dan Kronggahan
di Sleman. Sedangkan di Australia, penelitian mengenai Wolbachia dimulai
di University of Monash pada tahun 2008.
sumber: detik.com
No comments:
Post a Comment